Senin, 29 Juli 2013

Antara Bali dan Timor Timur (Part 1)

Setamat SMA di tahun 1985, kakak perempuanku  memboyong saya dari Makasar ke Kota Dili -Timor Timur (sekarang sudah jadi negara merdeka yakni Timor Leste).
Sebagai gadis yang baru lulus SMA dan belum pernah meninggalkan sanak keluarga maka keberadaanku dikota Dili sangatlah membuatku merindukan semua kenangan manis bersama teman2 sekolah, apalagi saat perpisahan kami sudah saling berjanji untuk tetap saling kontak.
Kota kecil ini membuatku jadi mandiri, betapa tidak, banyak hal yang harus kukerjakan sendiri, bulan pertama sangat menyiksa karea perbedaan kebiasaan dan bahasa, saat itu suasana kota juga masih abu-abu, kemana harus bawa KTP, nah sementara saya belum punya KTP yah terpaksa kartu pelajar deh yang syukurnya sempat dibawa, kalau tidak alamat ga bisa keluar rumah.

Lama kelamaan akhirnya punya teman juga, ada yang bisa diajak bercanda dan juga teman pelesiran, nah kalau dari awal begini pasti deh ga bete, tapi sayang karena harus melanjutkan study maka kami sementara pindah ke Bali, karena Kakakku dan suaminya mendapat tugas belajar di Bali, kebetulan mereka berdua adalah PNS yang berdinas di Dinas Kesehatan.



Yati Nampira dan Saya (Dili, 1985)

Bersama beberapa orang PNS yang mendapat "tugas belajar"  dan para penerima bea siswa kamipun berangkat menuju Denpasar -
Bali, penerbangan dengan Merpati sekitar 1 1/4 jam dari Bandara Comoro Dili.

Sementara kami menginap di penginapan Intan Sari sekitar Pura Pemecutan.
Yang jadi permasalahan adalah MAKAN..... susah banget saat itu cari makanan halal yang benar2 halal...bosan tiap hari makan nasi padang yang berminyak, kangen makanan rumahan, tapi sampai kapan kami harus tinggal di penginapan ini? Bakso dan Mie Ayam jadi santapan alternatif tapi tetap  aja kangen sama nasi dan #Ikan_Pallumara, pada minggu ke dua, kami sudah mendapat rumah kontrakkan dan syukurnya lagi di minggu ke 3 kakakku sudah dapat Hardtop bekas jadi sudah bisa keliling Bali dengan mobil sendiri.
Drama kehidupanpun di mulai.....
Aku masuk kuliah disalah satu Universitas ternama di kota Denpasar. Jaman itu masih ada penataran  tapi karena lambat aku harus ikut tahun depan (tapi sekarang penataran jenis ini udah ditiadakan), beruntung di kampus ada seorang aktivis berasal dari Dili yang mengurus keperluan administrasiku sehingga perjalanan masuk kampus agak mudah. Dikampus aku punya gang, kehidupan mulai berwarna, empat sekawan Aku, Dewi, Komang Tri, Jannah.... hari2 kami penuh canda tawa, kebiasaan masa SMA masih terbawa.... yakni main ke stasiun radio amatir, yang pada jaman itu sangat di gandrungi oleh remaja, karena kuliah kami pada sore hari hingga malam pukul 21.00 maka kesempatan kopi darat kami lakukan disela2 jam kuliah, karena keseringan main ke radio stasiun teman kami Komang Tri kepincut pada salah seorang penyiarnya ... Whisky Desty, suara khasnya sering membuat teman kami jadi lupa diri, maunya ke studio terus. Kehidupan lainpun mulai kami jelajahi, udah bosan kopi darat di radio amatir, salah seorang rekan kami tapi bukan gang kami, iseng ngajak ke diskotik.... Agung, namanya, kami berempat merasa tertantang, siapa takut lagian Rabu malam adalah Ladies Night di diskotik Pink Panther di Kuta, jadi cewek2 masuk free, tapi sayang Jannah di si cewek alim ga mau ikutan, jadi kami bertiga aja semobil dan Agung ama teman prianya. Waduh di Dewi jago balap juga ini anak, kami meninggalkan mobil Agung jauh dibelakang, tapi saat masuk ke gate aku yang disuruh bilang ke Satpam, rupanya ini anak cuma jago ngebut giliran berhadapan dengan petugas takutnya minta ampun, dengan gaya preman bugis akupun turun dari mobil bla lala bla da akhirnya mobil kami disilahkan masuk, sampai didalam Diskotik si Agung terbahak-bahak mendengar cerita kami saat ditahan di gate.... ternyata itu bukan gate umum tapi untuk VIP,,,,,,yah udah yang pastinya malam ini kami bisa berdisko ria..... dan sejenak kamipun terbuai dengan hentakan musik disko yang memekakkan gendang telinga, tapi cukup memacu adrenalin kami tuk berdisko ria...... 3 jam nonstop, gila closing songnya lagu slow..... dance time, tapi siapa mau dansa badan basah kuyup..... kami langsung kabur pulang....inilah cikal bakal gang kami keranjingan ke diskotik.... tiap hari kami mengecek jadwal Ladies Night atau moment special seperti Couple Night, Jeans Night..... pokoknya semua moment yang free kami jabani, ekor2nya kuliah jadi berantakan.
Sayang foto2 nya kececer belum nemu.......



Bersambung pada bagian 2....... tunggu ya.....

29/07/2013 #Niank Exodus











1 komentar: