MENYIMAK
Semakin malam semakin cair
Bukan sekedar cerita jelang malam
Ada gelisah yang terobati
Sementara cangkir kopiku telah kering
Namun rasa pahit yang kental masih melekat dalam rasa
Cerita mengalir ,
Sementara nyeri lututku makin menggila
Namun tak ada alasan tuk beranjak
Luwuk, 8 Agusuts 2017
ENAM PULUH HARI
Enam puluh hari hari
ini
Enam puluh malam malam ini
Meringkik dalam lirihnya rintih
Merangkul perih selaksa tusukan jarum
Bermesra dengan sang gulana
Saat yang empunya malam terlelap
Kuterjaga disudut gulitanya malam
Kucoba berdmai dengan ragaku
jiwa ini terlalu rapuh
Sedu sedan menyembul perlahan
Detik demi detik tik tok tik tok
Hingga sang malam berjumpa sang fajar
Sambut pagi dengan mantra –mantra penyembuhan
Selamat jumpa pagi……..
Simpong, 16 Agustus 2017
AMBISI
Aku masih padamu
Kecintaanku padamu
Menguatkanku tuk bertahan
Walau cintaku sudah ketinggalan pesawat
Kesukaanku padamu memicu adrenalinku
Kumengejarmu tanpa berpaling
Aku masih padamu.
Simpong, 19 Agustus 2017
Al Aqsa 1
Seteru ini sudah begitu lama
Hari demi hari terlalui dengan airmata
Aroma amis dan asap mesiu
Saling berangkulan dalam suasana sendu
Isak tangis bocah-bocah,
Ratapan pilu para ibu,
Peluh berlumur darah para lelaki,
Menjadi sebuah keseharian
Para lelaki perkasa
Enggan enyah dari halamanmu
Mereka tetap sujud
Walau senapan siap menyalak.
Luwuk, 27 Juli 2017.
Al Aqsa 2
Para lelaki perkasa tertib pada shaftnya
Tak gentar mereka dengaan todongan senapan
Mereka terus mengumandangkan takbir
Mereka sujud pada hamparan tanah harapan
Ya Rabb…
Ku tak mau mengujimu
Dengan memohon azab buat para martir
Sebab kutahu Engkaulah sang Hakim
Ya Rabb…
Penuhilah jiwa kami dengan berkahmu
Kenakanlah perisai saktiMu pada para syuhadaMu
Persenjatailah mereka dengan dengan ayat-ayat suciMu.
Luwuk, 27 Juli 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar